Peran Tenaga Kesehatan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan Gigi
Peranan tenaga kesehatan dalam pendidikan kesehatan gigi adalah untuk mengubah perilaku masyarakat dari perilaku yang tidak sehat ke arah perilaku sehat. Seperti kita ketahui bersama bahwa faktor perilaku ini mempunyai kontribusi yang cukup besar di samping faktor lingkungan dalam mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Keadaan ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hal itu. Untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat, biasanya dilakukan pendekatan dengan menggunakan metodologi pemecahan masalah. Untuk memecahkan masalah dengan metode ini seorang tenaga kesehatan harus mampu menjalankan peran ekspresif dan informatif.
Dalam menjalankan peran ekspresif dan informatifnya, tenaga kesehatan harus mampu menyadarkan masyarakat tentang permasalahan yang terjadi. Adapun untuk mengetahui permasalahan yang sedang terjadi, tenaga kesehatan harus dapat menggali permasalahan yang terdapat pada masyarakat dengan cara melakukan survei bersama antara tenaga kesehatan dan masyarakat. Jadi masyarakat betul-betul menyadari masalah yang sedang terjadi di daerahnya. Setelah masalah dapat diidentifikasi, tenaga kesehatan perlu memberikan penjelasan mengenai sebab-sebab timbulnya masalah, bagaimana cara mengatasinya sehingga masyarakat menjadi tertarik dan ingin segera mengatasi permasalahan yang terjadi di daerahnya tersebut.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk menjalankan peran ekspresif adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan sensus masalah.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui survei epidemiologis maupun sosiologis. Data yang diperoleh dari hasil survei kemudian diolah dan disajikan. Penyajian data biasanya dilaksanakan pada pertemuan desa yang dihadiri oleh aparat desa, tokoh masyarakat, instansi terkait serta masyarakat sendiri, sehingga masyarakat mendapat gambaran tentang masalah yang terjadi di daerahnya.
b. Menentukan prioritas masalah
Dari beberapa masalah yang ditemukan, tentunya tidak semua dapat diselesaikan sekaligus. Oleh karena itu, perlu dilakukan penentuan prioritas masalah, Untuk menentukan prioritas masalah biasanya dilakukan analisis, misalnya dengan metode pembobotan.
c. Memecahkan masalah
Setelah ditemukan masalah yang diprioritaskan, langkah selanjut-nya adalah menentukan jalan keluar dari masalah tersebut. Kita mencari lebih dahulu apa penyebab masalah tersebut, setelah itu baru dapat dicari beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencari jalan keluarnya. Baru setelah itu ditentukan jalan keluar yang paling efektif dan efisien untuk penyelesaian masalah tersebut.
d. Mengambil keputusan pelaksanaan
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada tahap pemecahan masalah, dibuat keputusan pelaksanaan yang sesuai dengan kebutuhan. Di dalam keputusan pelaksanaan tercakup proses seperti penentuan tujuan, penentuan sasaran, jenis kegiatan, tenaga pelaksana, pemilihan metode penyuluhan, penentuan materi penyuluhan, penentuan rencana penilaian.