Untuk Mencegah Penyakit Asam Urat
Jangan terbiasa mengkonsumsi makanan siap saji atau makanan kemasan sebelum Anda mengetahui betul kandungannya. Hindarilah makanan penyebab alergi pada penderita asam urat dan ketahui informasi kandungan purin pada makanan yang biasa Anda konsumsi.
Ada beberapa makanan penyebab alergi pada penderita asam urat. Namun tidak setiap orang mengalami alergi terhadap makanan tersebut. Untuk mengetahui apakah Anda alergi terhadap makanan ini, perlu dilakukan uji diet eliminasi. Jika terjadi peningkatan arthritis, jenis makanan ini mesti diganti dengan jenis makanan yang lain. Adapun makanan yang sering menimbulkan energi dan menyebabkan arthritis adalah kafein, produk susu, sayuran yang ditanam di tempat teduh (Seperti tomat, cabai, dan lain-lain), gula, pengawet dan zat aditif, cokelat, daging merah, serta garam.
Vitamin A dan C juga dibutuhkan untuk melawan radikal bebas serta meningkatkan kesehatan jaringan, otot dan tendon. Pemberitan vitamin A dan C disesuaikan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Angka kecukupan Vitamin A untuk usia laki-laki dan perempuan dewasa adalah + 500 - 600 ug RE per hari atau setara dengan 1.500-1.800 Sl. Angka kecukupan vitamin C untuk usia laki-laki dan perempuan dewasa + 75-90 mg.
Makanan yang tinggi betakaroten dan C antara lain terdapat pada buah-buahan dan sayuran, seperti stroberi, kiwi, semangka, pepaya, apel, buah persik (peach), Mangga, labu, ketela, gambas, kentang manis, brokoli, dan tauge.
Kebutuhan serta yang dianjurkan untuk penderita asam urat adalah 20-30 g.
Bagi Anda yang terlanjur mengidap penyakit asam urat, perhatikan makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh Anda konsumsi. Pengaturan makan bertujuan agar jaringan sendi Anda dapat berfungsi optimal hingga menginjak usia tua. Pengaturan menu makanan yang dimakan dapat dilakukan sendiri dengan cara memasak beberapa makanan. Pengaturan menu dapat dimodifikasi dan diganti asalkan tetap berpatokan pada kebutuhan nilai gizi.
Makanan yang Mengandung Purin Tinggi
Makanan ini mengandung 100 - 1000 mg purin per 100 g bahan, yaitu :
- Semua makanan dan minuman yang mengandung alkohol, yakni arak, bir, wiski, anggur, tape ketan, tuak, dan makanan yang beragi.
- Bebek, angsa, ikan kecil (herring), ikan sardin, makarel, remis, kerang, kepiting, lobster, dan telur ikan.
- Makanan yang diawetkan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan lain-lain.
- Jeroan, misalnya otak, lidah, jantung, hati, limpa, ginjal, dan usus.
- Kaldu daging dalam sup kental, soto ayam, soto sulung, opor ayam, dan lain-lain.
- Buah-buahan yang dapat berubah menjadi alkohol di dalam usus, contohnya durian, avokad, kelapa kopyor, dan air kelapa. Meskipun kadar purinnya rendah, tetapi dalam jumlah besar dapat menjadi alkohol sehingga konsumsi buah-buahan tersebut harus dibatasi.
Makanan yang mengandung Purin Sedang
Jumlah purin berkisar 9-100 mg purin per 100 g bahan makanan, dibatasi maksimal 50-75 g (1-1 1/2 potong) atau 1 mangkuk (100) sayuran sehari.
Kandungan purin sedang terkandung dalam hbahan makanan berikut.
- Ikan air tawar atau laut (kecuali yang tercantum dalam daftar makanan yang mengandung purin tinggi).
- Daging sapi, ayam, udang.
- Kacang kering dan hasil olah seperti tahu, tempe, dan oncom.
- Sayuran (misalnya kembang kol, bayam, asparagus, jamur, kangkung, daun singkon, dan biji melinjo, kacang polong, dan buncis).
- Buah-buahan, yaitu nanas.
Makanan yang kandungan Purinnya dapat Diabaikan (Rendah)
Kandungan purin rendah (dapat diabaikan), dapat dimakan setiap hari. Contoh makanan yang mengandung purin rendah, yaitu :
- Semua jenis sayuran dan buah yang tidak tercantum dalam daftar makanan yang mengandung purin tinggi dan sedang.
- Nasi, ubi singkong, jagung, roti, mi, bihun, tepun beras, kue kering, dan makaroni.
- Margarin, butter, kelapa, minyak, dan gula.
- Puding, telur, susu, keju, dan es krim (makanan ini hanya boleh dikonsumsi jika tidak ada tanda-tanda alergi pada penderita asam urat).
- Kopi, sereal, dan teh.
- Rempah, bumbu, jamu, garam, dan jahe.
Selain kadar purin makanan, perlu juga memperhatikan janis bahan makanan berdasarkan kecenderungan menghasilkan sisa metabolisme dalam tubuh. Pada umumnya pH darah penderita asam urat adalah asam. Oleh karena itu, perlu membatasi jenis bahan makanan yang kecenderungannya menghasilkan sisa asam dalam tubuh. Berikut adalah pembagian bahan makanan berdasarkan sisa metabolisme yang dihasilkan.
- Bahan makanan yang cenderung menghasikan sisa basa tinggi, seperti susu, susu asam, krim, minyak kelapa, santan, semua jenis sayuran terutama bayam dan bit, serta semua jenis buah.
- Bahan makanan yang bersifat netral, jagung, tapioka, gula, sirop dan manu, minyak goreng selain minyak kelapa, margarine, mentega, kopi dan teh.
- Bahan makan yang cenderung menghasilkan sisa asam tinggi, seperti nasi, roti dan hasil terigu lainnya, makaroni, spageti, sereal, mi, cake dan kue kering, daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan dan hasil olahannya serta lemak hewan.