Penyebab Asam Urat, Gejala Klinis Asam Urat, Penyeb Peningkatan Kadar Asam Urat
Penyakit asam urat (gout atau arthritis) adalah penyakit yang timbul akibat gangguan metabolisme purin. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar asam urat yang terakumulasi dalam darah (hyperuricemia). Akibatnya, asam urat terbentuk dan tersimpan dalam sendi-sendi serta jaringan di sekitarnya. Asam urat yang tersimpan ini dapat merusak jaringan sendi sehingga menimbulkan gejala-gejala kronis.
Karena purin terdapat di setiap tubuh manusia dan asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, setiap manusia memiliki asam urat. Pada kondisi normal asam urat berguna untuk fungsi-fungsi tertentu dalam tubuh.
Permasalahan muncul ketika kadar asam urat dalam tubuh meningkat. Kondisi inilah yang memunculkan penyakit asam urat. Penyakit akibat kelebihan asam urat sering disebut gout. Merupakan suatu bentuk artritis (peradangan sendi) yang umumnya menyerang jari-jari kaki, terutama ibu jari kaki. Penyakit ini bisa juga menyerang lutut, tumit, pergelangan tangan, pergelangan kaki, jari-jari tangan, dan siku. Penyakit ini biasanya diturunkan dalam keluarga. Bukan karena faktor genetik, tetapi lebih disebabkan pola makan yang cenderung sama.
Penyebab umum penyakit ini adalah terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung asam urat seperti jeroan. Akibatnya kadar asam urat di dalam darah meningkat.
Penyebab lainnya adalah konsumsi alkohol, stres, infeksi, dan obat-obatan tertentu (seperti obat yang mengandung dosis rendah asam salisilat).
Bisa juga terjadi akibat cidera ringan karena memakai sepatu yang tidak sesuai ukurannya (terlalu kecil).
Secara alamiah laki-laki berusia di atas 30 tahun lebih rentan terkena penyakit asam urat. Pasalnya, kadar asam urat pada laki-laki cukup tinggi. Sementara, kadar asam urat pada wanita umumnya rendah dan baru meningkat setelah menopause.
Berdasarkan proses patofisiologi, peningkatan kadar asam urat disebabkan liga faktor sebagai berikut.
- Produksi asam urat berlebih. Disebabkan tingginya asupan makanan yang mengandung purin. Akibatnya jumlah purin dalam tubuh meningkat.
- Pembuangan asam urat berkurang karena gangguan ginjal.
- Kombinasi produksi asam urat yang berlebih dengan pembuangan asam urat yang berkurang.
Berdasarkan penyebabnya, peningkatan kadar asam urat (hiperurisemia) dibagi dua kelompok sebagai berikut.
Hiperurisemia primer sering tidak diketahui penyebabnya. Namun,sebagian besar disebabkan faktor genetik atau hormonal sehingga terjadi kekurangan enzim yang berfungsi untuk mengurangi kadar asam ural dalam darah.
Penyebabnya antara lain ketidak mampuan tubuh memproses fruktosa secara normal, kelainan glikogen (glikogen adalah sejenis polisakarida, fungsi utamanya sebagai penyimpan energi cadangan bagi sel-sel tubuh), kelainan ginjal, anemia hemolitik (anemia yang terjadi karena penghancuran sel darah merah melebihi pembentukannya), dan terbentuknya limfosit secara berlebihan.
Obesitas dan keracunan timbal juga dapat menyebabkan hiperurisemiasekunder. Termasuk obat-obatan tertentu seperti dosis rendah asam salisilat. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi juga merupakan pencetus hiperurisemia sekunder.
Gejala penyakit ini antara lain nyeri sendi secara mendadak. Biasanya terjadi pada malam hari.
Rasa nyeri terasa berdenyut dan sangat sakit, serta akan bertambah meskipun hanya sedikit bergerak. Gejala lain adalah kulit kemerahan, terjadi pembengkakan di daerah sendi yang terserang, serta demam, kedinginan, dan tubuh lemah.
Gejala asam urat berat dapat menyebabkan perubahan bentuk di beberapa bagian tubuh seperti daun telinga, samping lutut, punggung lengan, atau pergelangan kaki.
a. Gejala Klinis Asam Urat
Asam ural dapal dipaslikan melalui pemeriksaan medis. Berikut ini gejala klinis penyakit asam urat.
- Terjadi hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat dalam darah).
- Terdapat kristal urat yang khas di dalam cairan sendi.
- Terdapat tofi (penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia, tulang rawan, bursa, dan jaringan lunak, merupakan lanjulan dari gout yang muncul 5—10 tahun setelah serangan artritis akut pertama). Ada tidaknya tofi dibuktikan melalui pemeriksaan kimiawi.
- Terjadi lebih dari satu kali serangan arthritis akut.
- Adanya serangan di salah satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki.
- Sendi terlihat kemerahan.
- Pembengkakan asimetris di salah satu sendi.
- Tidak ditemukan bakteri saat serangan.
Tahap asimtomatik, Terjadi peningkatan asam urat tanpa disertai munculnya rasa nyeri.
Tahap akut. Serangan nyeri di persendian secara mendadak dan hebat disertai rasa panas dan kemerahan. Biasanya terjadi pada tengah malam dan menjelang pagi hari sehingga dapat membangunkan penderita dari tidurnya.
lahap interkritikal. Biasanya penderita dapat melakukan aktivitas secara normal tanpa ada keluhan sakit. Sebagian penderita sama sekali tidak mengalami serangan lanjutan. Tahap kronis. Terjadi pembentukan tofus (benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang), sekitar 11 tahun setelah serangan pertama. Biasanya terjadi 4 - 5 kali serangan dalam satu tahun. Nyeri berlangsung lama dan terus-menerus. Akhirnya terjadi pembengkakan sehingga sendi menjadi kaku dan terasa sakit. Tahap ini dapat muncul karena penderita yang pernah mengalami serangan mengabaikan kesehatannya.
Pencegahan utama agar terhindar dari penyakit ini adalah tidak mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi secara berlebihan. Misalnya daging bebek dan burung; jeroan (babat, usus, hati, dan ampela), serta kikil.
Banyak mengonsumsi makanan berserat dan buah-buahan atau jus segar dapat menurunkan risiko terserang penyakit ini. Ditambah dengan tidak mengonsumsi alkohol, banyak meminum air putih, serta berolahraga secara teratur.
Mencegah penyakit ini berarti juga menghindar-kan diri dari penyakit yang sering menyertainya seperti kolesterol tinggi, hipertensi, gangguan jantung, stroke, diabetes mellitus, dan osteoporosis.
Penderila asam urai sebaiknya melakukan diel (pengaturan pola makan) menggunakan beberapa prinsip sebagai berikut.
Mengonsumsi Makanan Rendah Purin
Pada diet normal, konsumsi purin 600 - 1.000 mg per hari. Pada penderita asam urat harus dibatasi menjadi 120 - 150 mg per hari. Membatasi asupan purin berarti membatasi asupan protein. Pada penderita asam urat jumlah maksimal asupan protein 50 - 70 gram bahan mentah per hari.
Bila kadar asam urat di atas normal (lebih dari 7 mg/dl) sebaiknya tidak mengonsumsi bahan makanan dengan kandungan purin tinggi. Makanan dengan kadar purin sedang dapat dikonsumsi tetapi jumlahnya dibatasi. Misalnya daging, ayam, dan ikan hanya boleh dikonsumsi 50 - 75 gram per hari. Sayur dengan kandungan purin sedang hanya boleh dikonsumsi 100 gram per hari. Sementara kacang-kacangan kering 25 gram per hari. Tahu, tempe, dan oncom boleh dikonsumsi tidak boleh 50 gram per hari. Bahan makanan yang mengandung purin rendah bebas dikonsumsi setiap hari.
Produk Olahan Kacang Kedelai. Tahu boleh dikonsumsi penderita asam urat, tetapi hanya 50 gram per hari |
Saat kadar asam urat melebihi 10 mg/dl dan terjadi pembengkakan sendi sebaiknya sama sekali tidak mengonsumsi makanan yang mengandung purin.
Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk di konsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat kompleks. Jenis makanannya adalah nasi, ubi, singkong, dan roti. Konsumsi karbohidrat tidak boleh kurang dari 100 gram per hari. Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana sejenis fruklosa seperti permen, gulali, dan sirup karena akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sirup karena akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Ubi Salah satu bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi penderita asam urat |
Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan.
Konsumsi lemak sebaiknya hanya 10 - 15% dari kebutuhan total energi. Makanan yang mengandung lemak seperti jeroan, seafood, masakan bersantan, gorengan, buah avokad, durian, dan mentega sebaiknya dihindari atau hanya dikonsumsi dalam jumlah sedikit. Lemak bisa menghambat eksresi (pengeluaran) asam urat melalui urine
Penderita asam urat disarankan banyak mengonsumsi air. Minimum 10 gelas per hari (setara dengan 2,5 liter). Cairan bisa berasal dari air putih (air mineral), teh, atau kopi. Bisa juga dari buah-buahan yang mengandung banyak air.
Alkohol meningkatkan asam laktat plasma yang bisa menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.